Friday, January 11, 2013

Cara Beternak Kambing Etawa dan manfaat susu kambing etawa

Cara Beternak Kambing Etawa dan manfaat susu kambing etawa


                                       

MINUM susu sapi. Itu sih biasa. Tapi minum susu kambing, Anda akan memperoleh manfaat luar biasa. Susu kambing diyakini banyak orang memiliki khasiat menyembuhkan penyakit jaundie (sakit kuning), asma, lelah, eksim (penyakit kulit) , migren (sakit kepala), bronchitis, TBC, karena kemampuannya yang bisa menggantikan Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi. Susu kambing juga menjadi salah satu bahan utama dalam industri kosmetik. Di antaranya, digunakan sebagai bahan baku pembuatan shampo, sabun, deodoran dan beberapa jenis krim untuk muka dan badan.Permintaan susu kambing kian tahun meningkat. Di Malaysia, budi daya kambing perah mulai banyak dilirik berbagai kalangan pebisnis. Untuk merintis usaha tersebut, pemerintah Malaysia mengimpor induk kambing/domba perah dari Australia. Sedangkan di Indonesia, usaha ini sedikit sekali digeluti orang.
Dibanding beternak sapi perah, beternak kambing perah terbilang susah-susah gampang. Mudahnya, cara beternaknya tidak berbeda jauh dengan sapi perah. Sulitnya, kebanyakan kambing/domba Indonesia memproduksi susu relatif sedikit. Produksi susu kambing lokal berkisar 0,1-2,2 liter/ekor/hari. Sedangkan produksi susu kambing daerah sub-tropis dapat mencapai 5-6 liter/ekor/hari, ujar Doktor Biologi Reproduksi IPB, Surya Natal Tambing, saat mempertahankan disertasinya “Optimalisasi Pengembangan Pengencer Semen Beku dan Teknik Inseminasi dalam Upaya Produksi Kambing Persilangan Saanen-peranakan Etawah (Sapera)” di Kampus IPB, Darmaga, Bogor.

Menurutnya, rendahnya produksi susu kambing lokal dipengaruhi belum terspesialisasinya bangsa kambing lokal (tipe perah) sesuai tujuan produksi. Ditambah lagi sedikit upaya pemuliaan yang dilaksanakan peternak. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan melalui program pemuliaan. Yakni melalui persilangan kambing lokal dengan kambing bergenetik unggul dalam produksi susu. Kambing yang memenuhi persyaratan genetik tadi dapat dipilih dari jenis kambing Saanen. Untuk memperbaiki mutu genetik tersebut, satu-satunya cara adalah dengan metode inseminasi buatan (IB). “Di luar negeri metode ini telah diterapkan. Tingkat keberhasilannya sekira 33% – 73%. Sementara di Indonesia baru taraf uji coba,” kata pria yang sekarang bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Sulawesi itu.

Kendala utama dalam aplikasi teknologi IB pada kambing ialah kualitas semen (cairan sperma dan plasma kambing) beku rendah dan teknik inseminasi belum tepat. Kedua faktor tersebut berpengaruh secara simultan terhadap pemberdayaan teknologi IB pada kambing,” lanjut Surya.

Teknik inseminasi pada kambing tak semudah pada sapi ataupun kerbau. Hal ini disebabkan, anatomi reproduksi kambing betina kecil dan berbelok ke arah bawah. Sehingga insemination gun hanya mampu menembus mulut cervix (cincin satu). Selain itu, keberhasilan teknik inseminasi berkaitan erat dengan dosis inseminasi, waktu inseminasi dan tempat deposisi semen dalam saluran kelamin hewan betina.

Untuk mengatasi masalah itu, perlu dilakukan perbaikan. Dari hasil penelitiannya, Surya menyatakan kambing Saanen sangat cocok sebagai sumber penyedia semen pada kondisi tropis. Hal ini ditandai dengan tingginya kuantitas dan kualitas semen yang dihasilkan. Semen hasil ejakulasi tiga kali per hari dari kambing Saanen masih layak dipakai dalam program IB. Pengencer Tris-laktosa-kuning telur dengan konsentrasi kuning telur sebesar 20% dan tanpa pengeluaran plasma semen merupakan pengencer terbaik dalam program kriopreservasi (salah satu teknik penyimpanan beku) semen kambing Saanen. Pengencer tersebut dapat disimpan dalam keadaan kering pada suhu kamar selama empat minggu.

Waktu inseminasi buatan yang tepat kata Surya, adalah 60 jam setelah pencabutan CIDR dengan menggunakan semen beku kambing Saanen dosis 200 juta spermatozoa/0,25 ml. Sementara deposisi secara intracervical dapat memperbaiki tampilan reproduksi kambing PE (sapera). Ini terlihat dari tampilan produksi kambing hasil persilangan kambing Saanen dengan PE (sapera) lebih tinggi dibanding kambing local (PE)

1 comment:

  1. Bejo Utomo Farm Malang - Jawa Timur menjual Kambing SAANEN Murni Fullblood, Kambing SAPERA (persilangan kambing Saanen Jantan dengan Kambing Peranakan Etawa, Jawa Randu betina), Kambing Boer, Kambing PE, Kambing Jawa Randu & Kambing Kacang. Hp/wa 081334272800 blogsaya di www.malangkambingdombasuper.blogspot.com

    ReplyDelete